Fakta Baru Terungkap, Terdapat Drama Gebrak Meja dalam Rapat Pemilihan Cawapres Anies Baswedan

Fakta Baru Terungkap, Terdapat Drama Gebrak Meja dalam Rapat Pemilihan Cawapres Anies Baswedan
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Sumber : Instagram/@aniesbaswedan)

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai pasangan Capres-Cawapres pada Sabtu (2/9/2023).

Hotel Majapahit yang berada di kota pahlawan Surabaya menjadi acara deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai pasangan Capres-Cawapres untuk Pemilu 2024.

Terpilihnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan untuk menghadapi Pilpres 2024 tampaknya telah menghadirkan kejutan dan kontroversi tersendiri.

Pertama, Cak Imin merupakan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB tergabung dalam koalisi pendukung Capres Prabowo Subianto.

Kedua, Demokrat yang sempat tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama dengan Nasdem dan PKS kini memutuskan mundur dari koalisi setelah merasa dikhianati.

Kubu partai Demokrat mengungkapkan bahwa Anies sebelumnya telah berkomunikasi untuk merangkul Agus Yudhoyono sebagai Cawapres.

Kubu Nasdem yang diwakili Ahmad Sahroni segera membantah keras klaim Demokrat tersebut

Dilansir dari Detik, Sahroni mengungkapkan bahwa pernyataan SBY tersebut perlu diklarifikasi.

Sahroni bahkan mengatakan bahwa tak benar bahwa bahasannya terdapat deklarasi Capres dan Cawapres di awal September.

Sahroni mengungkapkan bahwa pertemuan bersama SBY dengan Demokrat hingga PKS tak menghasilkan komitmen, melainkan hanya sebuah usulan.

Drama konflik semakin berlarut setelah Sahroni sempat ingin melaporkan SBY ke Bareskrim Polri karena dianggap menyebarkan berita bohong.

Akan tetapi, niat tersebut diurungkan setelah ketum Nasdem yaitu Surya Paloh menghubungi Sahroni untuk membatalkan laporan.

Anies Akhirnya Berbicara

Di tengah kemelut setelah terpilihnya Cak Imin sebagai Cawapres, Anies akhirnya berbicara ke publik dan juga media.

Dilansir dari CNN, Anies yang hadir ke acara Mata Najwa pada Senin (4/9/2023) mengungkapkan bahwa terjadi momen panas karena perbedaan pendapat dalam penentuan Cawapres saat rapat di Tim 8 yang menghadirkan perwakilan Anies, NasDem, PKS dan Partai Demokrat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan mengungkapkan bahwa rapat tersebut diwarnai aksi gebrak meja oleh peserta karena perbedaan pandangan antara utusan Demokrat dengan Nasdem di Tim 8.

Menurut Anies, Demokrat ingin supaya nama AHY segera dideklarasikan sebagai bakal Cawapres, dimana Nasdem tidak ingin segera melakukan deklarasi.

“Utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain,” kata Anies

Usai hasil pertemuan menjadi buntu, Anies mengatakan dirinya ditelepon untuk datang ke Kantor Nasdem pada Selasa malam dan disana bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Saat itu, Anies mengatakan Surya Paloh memiliki 2 opsi pilihan.

Pertama, berunding dengan PKS dan Demokrat, lalu kemudian bersepakat dengan PKB. Risikonya, PKB bisa saja diajak oleh koalisi lain.

Kedua, langsung membuat kesepakatan dengan PKB. Risikonya, PKS dan Demokrat bakal merasa dilewati karena tidak diajak bicara. Menurutnya, Surya Paloh memilih opsi ini.

“Ini sebuah ijtihad, kemudian Pak Surya Paloh memilih opsi ambil kesepakatan dulu, terus kemudian jelaskan, memang ada risiko, risikonya ada perasaan seperti dilewatkan, ditinggalkan,” kata Anies.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *