Mantan Ketum PBNU, Said Aqil Siradj Resmi Dukung Pasangan Anies-Muhaimin

KH Said Aqil Tegas Dukung Anies Baswedan-Cak Imin
Mantan Ketum PBNU, KH Said Aqil Memberikan Dukungan kepada Pasangan Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024. (Sumber : kompas.com/Syakirun Ni'am)

Sebulan menjelang Pilpres 2024, angin segar kini kian menghampiri paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Setelah Jusuf Kalla, satu tokoh terkemuka lainnya kini resmi menyatakan dukungan kepada pasangan yang dijuluki dengan singkatan AMIN tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, Said Aqil Siradj yang merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan dirinya berada di pihak Anies-Muhaimin.

“Walaupun (posisi saya) enggak ono gunane (ada gunanya) wes, seperti semut lah. Enggak ada gunanya lah. Hanya ketahuilah bahwa saya ada di pihak (capres-cawapres nomor urut) 1,” ujarnya saat memberikan sambutan di haul ke-45 Kyai Bisri Syansuri di Jombang, pada Sabtu (13/1/2024) dinihari, dikutip dari Kompas.com.

Said Aqil memang dapat dikatakan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Muhaimin Iskandar.

Saat bertetangga pada tahun 1996 silam, Said Aqil mengenang Ketum PKB tersebut sebagai sosok yang masih sederhana.

“Ini mantan tetangga saya dulunya, kayanya dulu saya, saya mobilnya sudah kijang bagus, beliau masih bodolan mobilnya itu tahun 1996,” kata Said Aqil.

Said Aqil kemudian mengungkapkan bahwa dirinya menyatakan 100% dukungan kepada pasangan yang dijuluki AMIN tersebut, kendati ia saat ini tidak menjabat sebagai ketua NU ataupun partai lainnya.

“Saya dukung 100 persen. Tapi saya ini apa wong Ketua NU bukan, Ketua partai ya bukan,” ujarnya lagi.

Said Aqil kemudian menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang melawan Raja Namrud.

Dalam kisah tersebut, banyak binatang besar seperti harimau dan gajah berupaya menolong Nabi Ibrahim saat hendak dicelakai oleh Namrud.

Begitu juga dengan semut yang berukuran kecil. Said Aqil menganalogikan posisinya saat ini layaknya seperti semut yang kecil.

“Tapi ini merupakan simbol, tanda bahwa saya berada di pihak Ibrahim, bukan di pihak Namrud,” katanya menegaskan.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *