Debat ketiga Pilpres 2024 telah berhasil dilaksanakan pada Minggu malam (7/1/2024) di Istora Senayan, Jakarta.
Tema debat ketiga Pilpres 2024 adalah tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Dalam debat ketiga tersebut, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjadi sorotan setelah cukup frontal mengkritik kinerja Kemenhan di era capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Anies bahkan berani memberikan skor “11 dari 100” untuk kinerja Kementrian Pertahanan (Kemenhan) di era Prabowo.
Masalah perbandingan kenaikan gaji TNI/Polri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi juga diungkit oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Jadi TNI, tentara kita, polisi kita, semua bekerja luar biasa di lapangan. Tapi di sisi kebijakan, menurut saya lebih parah. Pada era Pak SBY terjadi kenaikan gaji 9 kali. Selama era ini hanya naik gaji 3 kali dan akan naik tahun depan karena mungkin jelang pemilu,” kata Anies saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Berdasarkan hasil cek fakta yang dilakukan Tempo, klaim Anies tersebut adalah terbukti benar.
Dilansir dari Cekfakta.tempo.co, Jokowi menaikan gaji PNS, TNI dan Polri sebanyak 3 kali, pada 2015 naik sebesar 5 persen, 2019 naik 5 persen, dan 2023 naik 8 persen.
Sedangkan, pada periode pemerintahan SBY, tercatat 10 kali kenaikan dan paling besar terjadi di tahun 2008.
Respons Jokowi
Pernyataan Anies soal masalah perbandingan kenaikan gaji TNI/Polri direspons oleh Presiden Joko Widodo atau sering disebut Jokowi.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Jokowi mengatakan bahwa perihal kenaikan gaji tersebut harus dipertimbangkan secara matang berdasarkan kondisi fiskal.
“Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda, kita memutuskan kenaikan atau tidak menaikkan itu semua pasti dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang,” kata Jokowi usai peresmian Tol Pamulang-Cinere Raya-Bogor, Senin (8/1/2024).
Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin melakukan kenaikan gaji apabila kondisi fiskal sedang dalam posisi tertekan, contohnya seperti pada saat pandemi Covid 19 lalu.
“Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal misalnya kemarin oleh Covid, kemudian oleh perang dagang, kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan,” ucap Jokowi.
“Semuanya dengan pertimbangan-pertimbangan dan kalkulasi kalkulasi yang matang,” lanjutnya.
Jokowi sendiri mengaku telah meneken kenaikan gaji untuk ASN dan aparat TNI/Polri pada Januari 2024.
Dengan kenaikan gaji tersebut, Jokowi berharap bisa meningkatkan kesejahteraan dan berdampak pada perekonomian.
“Dan saya harapkan bisa meningkatkan daya kesejahteraan, daya beli, dan juga berimbas kepada perekonomian,” ucap Jokowi.
Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik