PDIP  

Peringatan Keras PDIP Kepada Golkar Terkait Kursi Ketua DPR

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. (Sumber : Tim TvOne/ Syifa Aulia)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto memberi peringatan keras kepada Partai Golkar soal perebutan kursi ketua DPR.

Peringatan tersebut terkait dengan wacana merevisi UU MD3 yang disampaikan Partai Golkar.

Merujuk pada Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3), kursi Ketua DPR otomatis diduduki oleh partai politik peraih kursi terbanyak hasil Pileg 2024.

PDIP sendiri merupakan peraih suara terbanyak di Pemilihan Legislatif 2024, dimana Partai Golkar menduduki peringkat kedua.

Hasto menilai wacana revisi UU MD3 tersebut sebagai wujud ambisi kekuasaan yang bisa menciptakan konflik sosial.

Selain itu, Hasto juga mengungkit soal batas kesabaran PDIP setelah Pemilu 2014.

“Ketika ada ambisi kekuasaan untuk mengubah seperti itu ya nanti bisa terjadi konflik sosial, bisa berdarah-darah nanti, sehingga jangan sulut sikap dari PDI Perjuangan yang tahun 2014 sudah sangat sabar,” kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024), dikutip dari Detik.com.

Hasto kemudian membeberkan bagaimana PDIP yang meraih suara terbanyak pada Pemilu 2014 gagal mendapatkan kursi ketua DPR karena diambil Partai Golkar.

“Teman yang dari Golkar itu harus belajar dari 2014, karena seharusnya di dalam norma politik yang kita pegang, tidak bisa Undang-undang yang terkait hasil pemilu lalu diubah setelah pemilu berlangsung,” ujarnya.

Hasto kemudian memastikan akan ada perlawanan keras dari PDIP andai hal tersebut terulang kembali.

“Karena itulah hormati suara rakyat, jangan biarkan ambisi-ambisi penuh nafsu kekuasaan itu dibiarkan. Kami ada batas kesabaran untuk itu,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional pada 20 Maret 2024, PDIP dinyatakan sebagai pemenang Pemilu 2024 setelah meraih suara terbanyak sebesar 25.387.279.

Posisi kedua tedapat Partai Golkar dengan perolehan 23.208.654 suara dan kemudian disusul oleh Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *