Sebulan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kini muncul wacana kubu paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin akan berkoalisi dengan paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud andai pilpres berjalan 2 putaran.
Sebelumnya, wacana koalisi tersebut berhembus kencang setelah mulai terlihat kemesraan antara kubu Anies-Muhaimin dengan PDIP selaku partai pengusung Ganjar-Mahfud.
Anies dan Muhaimin bahkan sama-sama mengucapkan selamat ulang tahun ke-51 untuk PDIP yang jatuh pada 10 Januari 2024.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kini mengaku telah berkomunikasi dengan Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN terkait peluang membentuk koalisi di putaran kedua Pilpres 2024.
“Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi,” kata Hasto saat menghadiri deklarasi ulama dan kiai kampung mendukung Ganjar-Mahfud di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024), dikutip dari Kompas.com.
Hasto bahkan mengaku telah bertemu dengan wapres ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla untuk membahas berbagai bentuk intimidasi yang terjadi di lapangan menjelang pilpres.
“Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, di mana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser,” ucapnya.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian Hasto adalah kerap kali terjadinya politisasi terhadap bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat.
Oleh karena itu, dia meminta bansos tidak perlu dipolitisasi karena itu adalah wujud dari bentuk kehadiran negara untuk membantu fakir miskin hingga anak terlantar.
“Banyak iming iming bansos, BLT, ya itu baik buat program kerakyatan. Tetapi jangan dipolitisasi, karena bansos BLT itu adalah siapapun presidennya, itu merupakan komitmen kerakyatan, sebagai perintah konstitusi,” beber Hasto.
Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik