Bahlil Lahadalia: Tak Ada Partai yang Bisa Berkuasa Selama Lebih dari 10 Tahun di Indonesia Sejak Masa Reformasi

Bahlil Lahadalia: Tak Ada Partai yang Bisa Berkuasa Selama Lebih dari 10 Tahun di Indonesia Sejak Masa Reformasi
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia. (Sumber : Andhika Prasetia/detikcom)

Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia baru-baru ini memberikan suatu “peringatan” kepada PDIP.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Bahlil mengungkapkan bahwa tak ada partai yang bisa berkuasa lebih dari 10 tahun di Indonesia sejak masa reformasi.

“PDIP berkuasa sudah hampir 10 tahun juga ini. Jadi hati-hati, ada silih bergantinya, kira-kira kan. Kalau kita sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi,” ucap Bahlil dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai Mahasiswa Indonesia di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Bahlil menjelaskan partai pemenang pemilihan umum (pemilu) selalu berganti, mulai dari PDIP, Golkar, lalu Demokrat.

Begitu pula dengan jabatan presiden mulai dari Gus Dur, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat 2 periode atau 10 tahun setelah reformasi 1998 hingga 2009.

Respons Ganjar Terkait Pernyataan Bahlil

Pernyataan Bahlil yang cukup memperingatkan PDIP tersebut ditanggapi oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Ganjar mengaku tidak ingin mempersalahkan ataupun mengambil pusing pernyataan Bahlil tersebut karena menurutnya PDIP akan selalu bersama dengan rakyat.

Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut justru menyindir pribadi Bahlil yang unik dan adaptif ke semua pihak.

“Kalau Pak Bahlil unik orangnya. Ya unik ya, orang yang adaptif, ke sana ke mari, biasa saja, saya kenal betul dengan pak Bahlil,” ujarnya.

Ganjar juga yakin bahwa PDIP akan kembali berjaya untuk ketiga kalinya dengan memenangi Pilpres 2024.

“Kita masih percaya. Kita akan menunjukkan nanti di tanggal 14 (Februari 2024). Kalau kita melihat soliditas yang ada di teman-teman luar biasa. Biasanya banteng itu makin dicolek, tanduknya makin tajam,” tegasnya.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *