Hanya tinggal sebulan mendatang bagi pemerintah Indonesia untuk segera menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Kendati demikian, partai Demokrat justru meraih elektabilitas yang cukup rendah berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, hasil survei dari sejumlah lembaga menyebutkan bahwa partai yang identik dengan warna biru tersebut hanya meraih 4% suara di Pemilu 2024.
Bahkan, hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada 19 Desember 2023 menyebutkan bahwa partai Demokrat hanya meraih 3,6%.
Tentu ini menjadi suatu ancaman tersendiri bagi partai Demokrat mengingat ambang batas parlemen berada di angka 4%.
Terkait dengan rendahnya jumlah suara berdasarkan sejumlah hasil survei tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak ambil pusing.
Putra kandung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut bahkan mengatakan tidak percaya dengan sejumlah hasil survei itu.
“Saya enggak terlalu percaya itu. Kami juga punya survei sendiri. Kami tidak terlalu percaya yang seolah-olah merendahkan semangat kami,” kata AHY di Makassar, Jumat (29/12/2023).
AHY berkeyakinan bahwa target yang telah ditetapkan pada Pemilu 2024 mendatang dapat tercapai karena telah diukur melalui hasil survei internal Partai Demokrat.
“Kami tetap punya keyakinan tapi kami juga tidak pernah merasa sudah puas. Yang jelas kami punya target-target pencapaian yang kami ukur dari waktu ke waktu melalui survei. Insyaallah Demokrat akan mencapai tujuannya,” ujar AHY.
AHY juga berharap bahwa partai Demokrat dapat memenuhi target dengan meraih suara terbanyak di Sulawesi Selatan pada Pemilu 2024 mendatang.
“Di Sulsel tentu kita ingin mendapatkan suara yang lebih besar lagi. Meningkatkan jumlah kursi, mengisi semua dapil. Paling tidak ada DPR RI dari tiap dapil. Selebihnya kita ingin juga meningkatkan raihan kursi kita di DPRD provinsi maupun kabupaten kota. Dengan demikian, sekali lagi kami punya kesempatan yang baik termasuk untuk Pilkada nanti,” pungkas AHY.
Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik
