Pemilihan Cawapres Akan Menjadi Penentu PSI untuk Mendukung Prabowo Subianto atau Tidak

Pemilihan Cawapres Akan Menjadi Penentu PSI untuk Mendukung Prabowo Subianto atau Tidak
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kanan), bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kiri), menyambut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), di markas DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jl. Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). (Sumber : Beritasatu.com / Joanito De Saojoao)

Prabowo Subianto selaku capres untuk Pemilu 2024 tampaknya kini sedang berada di atas angin dan dalam optimisme yang cukup tinggi.

Hal tersebut dikarenakan koalisi partai politik (parpol) pendukung Prabowo Subianto menjadi yang paling terbanyak setelah Ganjar Pranowo (2 partai) dan Anies Baswedan (3 partai).

Prabowo Subianto sendiri didukung oleh 6 parpol antara lain Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Gelora, dan terakhir adalah Demokrat.

Partai Demokrat akhirnya memilih untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo setelah hengkang dari koalisi pendukung Anies Baswedan.

Deklarasi dukungan Demokrat terhadap Prabowo sebelumnya diadakan pada 17 September 2023 di kediaman Prabowo yang berada di Hambalang.

Kekuatan koalisi Prabowo tentunya akan semakin bertambah apabila Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.

PSI memang nyatanya beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Prabowo, termasuk dalam deklarasi dukungan Demokrat kepada Prabowo di Hambalang dimana Grace Natalie selaku Wakil Ketua Dewan Pembina PSI turut serta dalam acara tersebut.

Hubungan erat dengan Prabowo tentu semakin memperkuat rumor bahwa PSI akan segera bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju.

Hal ini tentu sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi 4 tahun sebelumnya, dimana kala itu PSI menjadi rival Prabowo dalam Pilpres 2019.

Meski demikian, Sekjen DPP PSI Isyana Bagoes Oka menjelaskan bahwa partainya hingga saat ini belum menyatakan dukungan kepada capres manapun.

Dilansir dari Tirto, Isyana mengungkapkan bahwa PSI tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan.

“Kalau kita lihat dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, memang di detik-detik akhir terjadi perubahan yang sangat cepat,” kata Isyana usai menghadiri Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center pada Kamis (21/9/2023).

Isyana juga menambahkan bahwa PSI berpedoman pada arahan Presiden Joko Widodo agar “ojo kesusu” atau tidak usah buru-buru menentukan dukungan di Pilpres 2024.

Ditambah lagi hingga saat ini belum ada kejelasan posisi cawapres dari pihak Prabowo dan juga Ganjar.

Menurut Isyana, alasan tersebut yang membuat PSI untuk sementara menunda dukungan dan belum memutuskan ke arah mana mereka berkoalisi.

“Kita masih tunggu cawapresnya siapa,” ujarnya.

PSI sebelumnya secara terbuka telah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo, namun dukungan ini secara mengejutkan mendapat penolakan dari PDIP.

Hal ini terlihat dari koalisi Ganjar Pranowo yang tak memasukkan PSI ke dalam partai yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Padahal, PSI pernah berada satu barisan dengan PDIP pada Pilpres 2019 yang memenangkan Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan periode keduanya.

Penolakan tersebut yang membuat PSI akhirnya mendekatkan diri untuk menjalin komunikasi dengan kubu Prabowo.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *