Semakin Melesat, Elektabilitas Anies-Muhaimin Kini Dekati Prabowo-Gibran

Anies-Cak Imin Resmi Dideklarasikan Menjadi Pasangan Capres dan Cawapres
Anies Baswedan dan Cak Imin dalam Deklarasi Capres-Cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya (2/9/2023). (Sumber : Dok_Nasdem TV)

Sebulan menjelang Pilpres 2024, angin segar kini datang menghampiri kubu paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Hal tersebut terjadi setelah elektabilitas Anies-Muhaimin mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dilansir dari Kumparan.com, lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024 merilis hasil survei yang menunjukan bahwa tingkat elektabilitas Anies-Muhaimin berada di peringkat kedua dengan angka 34,5%.

Tingkat elektabilitas Anies-Muhaimin kini mendekati Prabowo-Gibran yang masih berada di posisi teratas dengan perolehan angka 42,3%.

Sedangkan, paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berada di posisi terakhir dengan perolehan angka 21,5%.

Efek Muhaimin dan Keberhasilan Diversifikasi Pendukung

Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Firman Noor mengungkapkan bahwa strategi timses Anies untuk memilih Muhaimin sebagai cawapres Anies telah berperan besar dalam kenaikan tingkat elektabilitas paslon nomor urut 1 tersebut.

Firman juga mengatakan bahwa ada bukti keberhasilan diversifikasi pendukung yang mendorong terjadinya duet Anies-Muhaimin.

“Strategi berpasangan dengan Muhaimin Iskandar membuktikan diversifikasi pendukung. Terlihat ada tambahan dukungan dari kelompok yang selama ini bukan pendukung tradisional Anies,” ujar Firman, Rabu (10/1).

Menurutnya, salah satu faktor meningkatnya jumlah elektabilitas Anies adalah karena adanya sentimen negatif terhadap Prabowo dan pendukung Jokowi.

Meskipun sama-sama pendukung Prabowo tapi kita lihat dukungan dua tokoh lawas yang sudah malang melintang di dunia politik tidak cukup bisa menghentikan popularitas Anies,” kata dia.

Oleh karena itu, Firman menyatakan bahwa kubu Prabowo-Gibran harus benar-benar memperhatikan tren kenaikan elektabilitas Anies.

“Dalam hal ini bekas Danjen Kopassus itu terlihat tidak bisa mendominasi seperti yang diharapkan,” seperti tertulis dalam keterangan Firman, dikutip dari Tempo.co.

Firman juga mengatakan bahwa strategi Anies menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan X sudah tepat.

Menurutnya, strategi tersebut berhasil diterima dengan positif oleh Milenial dan Generasi Z.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *