Soal Janji Prabowo Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDI Singgung Potensi Masalah Baru

Prabowo Subianto
Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dalam Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (4/2/2024) Malam. (Sumber : Tangkapan Layar Youtube KPU RI)

Debat kelima Pilpres 2024 telah berhasil diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (4/2/2024) malam.

Tema debat kelima Pilpres 2024 tersebut adalah tentang kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan inklusi.

Dalam debat kelima tersebut, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan membangun 300 fakultas kedokteran andai terpilih pada Pilpres 2024 mendatang.

“Kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92 (fakultas), kita akan membangun 300 fakultas kedokteran,” kata Prabowo.

Terkait dengan janji Prabowo tersebut, Adib Khumaidi yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) turut memberikan tanggapan.

Dilansir dari Kompas.com, Adib menilai program pembangunan 300 fakultas kedokteran tersebut sangat berlebihan.

“Sangat berlebihan. Jadi 300 fakultas kedokteran itu sangat-sangat berlebihan,” ujar Adib dalam keterangan persnya dilansir video resmi yang dibagikan PB IDI pada Selasa (6/2/2024).

Menurut Adib, masalah utama sesungguhnya adalah biaya pendidikan kedokteran di Indonesia yang masih mahal.

“Kenapa saya katakan begitu tadi ? Yang menjadi masalah yang belum tersampaikan pada saat bicara tentang kebutuhan FK, saya kira masyarakat sudah tahu bahwa yang menjadi masalah di dalam pendidikan kedokteran adalah pembiayaan pendidikan kedokteran yang masih mahal,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Potensi Ancaman Banyaknya Pengangguran

Selain itu, Adib juga menyinggung potensi ancaman banyaknya pengangguran dibalik wacana pembangunan 300 fakultas kedokteran tersebut.

Menurutnya, masalah itu akan muncul karena faktor persaingan dari membludaknya jumlah sarjana fakultas kedokteran.

“Kalau sekarang dibuka kemudian 300 FK, yang itu kemudian tidak diikuti dengan sebuah aturan dan tidak memperhitungkan terkait dengan kebutuhan maka kita lima tahun lagi akan dihadapkan overload,” jelas Adib.

“Pada bahasa kami, mohon maaf, akan muncul pengangguran intelektual, profesional yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh negara, yakni profesi dokter lalu dia tidak mendapatkan tempat pekerjaan karena saking banyaknya,” tambahnya.

Sebelumnya dalam debat kelima, Prabowo mengungkap alasan dari janji membangun 300 fakultas kedokteran adalah demi mengatasi kekurangan sumber daya dokter di dalam negeri.

Menurut Prabowo, Indonesia masih kekurangan 140.000 dokter.

“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Kita kekurangan 140.000 dokter dan akan segera kita atasi,” ujar Prabowo.

Selain fakultas kedokteran, Prabowo juga berjanji akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten/ kota dan Puskesmas modern di setiap desa.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *