PDIP menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo beserta putra kandungnya, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi bagian dari partainya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun saat berada di kantor DPP PDIP, Senin (22/4/2024).
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Komaruddin menyebut Jokowi sudah tidak menjadi bagian PDIP karena telah berseberangan dengan partainya di Pilpres 2024.
“Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja!” Ucap Komaruddin, dikutip dari CNNIndonesia.com.
Komaruddin juga turut menyebut Gibran bukan lagi bagian PDIP setelah terpilih menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akhirnya berhasil memenangi Pilpres 2024, dimana paslon nomor urut 3 yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terakhir dengan hanya meraih 16% suara.
“Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia ambil putusan itu [maju cawapres],” ucap Komaruddin.
Komaruddin bahkan menyebut Gibran dua kali berbohong untuk tetap bertahan di partai.
Pertama, Gibran berbohong kepada dirinya dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai sempat berjanji bertahan di partai.
Kedua, Gibran berbohong kepada Megawati usai sempat ditanya apakah akan keluar atau tetap bertahan.
Ia mengungkap Gibran mengaku kepada Megawati akan tetap berada di PDIP usai ayahnya tak lagi menjadi presiden.
“Kemudian yang di sekolah partai, itu juga ada kan rekaman. Itu kan Ibu tanya Mas Gibran sama Bobby [Nasution], mau tetap di sini apa berpindah partai. Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan,” ucap Komaruddin, dikutip dari CNNIndonesia.com.
“Jadi kalau kemudian sampai beberapa waktu kemudian dia maju menjadi cawapres lalu sekarang Pak Sekjen meluruskan pembicaraan itu, lalu dianggap Pak Sekjen berbahaya, justru yang berbahaya itu Mas Gibran,” imbuhnya.
Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik
