Banyak isu yang beredar bahwa Ridwan Kamil adalah sosok yang akan menjadi Calon Wakil Presiden pada 2024 nanti. Betapa tidak, kabar tersebut diperkuat dengan adanya pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Melihat momen ini, Said Abdullah selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P mengatakan bahwasanya kolaborasi antara Ganjar dan Ridwan Kamil mungkin saja terjadi, namun tidak terlalu pasti.
Banyak yang berspekulasi bahwa kolaborasi antar kedua tokoh tersebut dapat meningkatkan peluang Basic Electoral Ganjar yang masih rendah di Provinsi Jawa Barat.
”Mas Ganjar masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk blusukan, sehingga angka tersebut dapat ditingkatkan bersama-sama,” tutur Said saat ia hadir dalam acara “GASPOL Hangout bareng Said Abdullah: Pertarungan sengit 2024 ada di Jatim, PDI-P rangkul NU” di kanal YouTube Kompas.com, pada Rabu (13/9/2023).
Kemudian Agung Baskoro yang mejabat sebagai Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis turut menambahkan bahwa terbukanya peluang bagi seorang Ridwan Kamil untuk menjadi Calon Wakil Presiden di 2024 nanti, hal ini dipicu oleh tingginya hasil elektabilitas di berbagai lembaga survei.
“Peluang RK untuk maju sebagai Cawapres sangat terbuka, karena secara secara electoral beliau memiliki elektabilitas menjadi Cawapres,” tuturnya saat dimintai konfirmasi pada Jumat (15/9/2023).
Agung menjelaskan bahwasanya Ridwan Kamil lebih cocok menjadi Cawapres Ganjar ketimbang bersama Prabowo Subianto. Beliau juga menuturkan bahwa pendukung Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto mirip, yakni sama-sama kompetitif di Banten, DKI-Jakarta, dan Jawa Barat.
Namun sebaliknya, suara pendukung Ganjar di daerah itu justru lemah, maka dari itu diperlukan sosok seperti seorang Ridwan Kamil untuk menambah kekurangannya. Selain itu, Agung mengatakan bahwa Ridwan Kamil memiliki power di media sosial karena memiliki keunikan dibandingkan para pejabat negara yang lain.
Hal inilah yang membuat Agung Baskoro berani mengatakan bahwa Golkar bisa saja seolah-olah memberikan “Political Privilege” kepada Ridwan Kamil untuk menjadi Cawapres.
Ia pun membahas kembali sejarah di mana Jusuf Kalla maju pada Pilpres 2004 untuk berpasangan Bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) padahal sebelumnya Partai Golkar telah mengusung seorang Wiranto sebagai Capres.
Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda bahwa Prabowo akan memilih Ketua Umum Partai Golkar yakni Airlangga Hartarto sebagai Cawapres, hal itulah yang menjadi dasar bahwa Agung sangat yakin jikalau Ridwan Kamil pasti akan diberi restu jikalau benar-benar maju menjadi Cawapres.
“Artinya, kalaupun RK maju sebagai Cawapres, Golkar pasti akan memberi restu. Karena sampai hari ini, belum ada kepastian Airlangga dinobatkan di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai Cawapres,” ucap Agung.