Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Sejumlah partai politik (parpol) dirumorkan telah menyiapkan beberapa kandidat dari tokoh-tokoh ternama untuk maju pada Pilgub DKI Jakarta 2024.
Ridwan Kamil adalah salah satu nama yang disiapkan Partai Golkar untuk maju dalam Pilgub DKI 2024 mendatang.
Organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo) memuji langkah Partai Golkar untuk mengusung Ridwan Kamil pada Pilgub DKI 2024.
Meski demikian, Projo mengklaim hal tersebut belum menjadi langkah final organisasi tersebut untuk menyatakan dukungan.
“Masih langkah kuda. Jakarta penting, jadi kita lihat yang lain dorong siapa,” kata Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus, Senin (15/4/2024), dikutip dari Kompas.com.
“Saya melihat Golkar jeli dengan mengajukan Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta 2024,” sambungnya.
Dilansir dari Kompas.com, Panel menilai pria yang akrab dipanggil Emil tersebut sebagai representasi pemimpin modern dan moderat.
Menurutnya, Pilgub Jakarta akan menjadi ajang konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah berhasil memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.
Panel kemudian memperkirakan PDIP, PKS, dan Partai NasDem akan menjadi antitesis, sehingga calon gubernur (cagub) Jakarta yang diusungnya berpeluang merepresentasikan antitesis pemerintah pusat.
Terkait untuk pendamping Emil, Projo memproyeksikan dua nama yakni keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
“Baik secara politik maupun kualitas pribadi Saraswati bakal mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan KIM,” kata Panel.
Partai Golkar sebelumnya telah menyiapkan tiga nama untuk Pilgub DKI 2024 mendatang, antara lain Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar, dan Erwin Aksa.
Penugasan Partai Golkar kepada ketiga nama tersebut dikonfirmasi oleh Ahmed Zaki Iskandar sendiri.
“(Selain saya) ada Pak Ridwan Kamil, Pak Erwin Aksa. Hanya tiga,” ujar Zaki di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (6/4/2024), dikutip dari Kompas.tv.
Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik