Dinilai Merugikan, Muhaimin dan Mahfud Minta Program Food Estate Dihentikan

Debat Keempat Pilpres 2024
Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, dan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre, Minggu (21/1/2024). (Sumber : Tangkapan Layar Youtube KPU RI)

Debat keempat Pilpres 2024 telah berhasil diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Minggu (21/1/2024).

Tema debat keempat tersebut adalah tentang Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Debat ini menjadi yang kedua sekaligus terakhir untuk ketiga cawapres dari masing-masing paslon.

Dalam debat semalam, Muhaimin Iskandar sebagai cawapres nomor urut 1 menjadi sorotan setelah meyinggung program Food Estate atau lumbung pangan sebagai proyek yang gagal.

Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Imin tersebut, program Food Estate harus dihentikan karena merugikan petani, memicu konfik agraria, serta mampu merusak lingkungan.

“Di sisi lain kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional dilakukan melalui food estate. Food estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan kita. Ini harus dihentikan,” ujar Cak Imin dalam debat keempat tersebut, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Senada dengan Cak Imin, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyebut Food Estate sebagai program yang gagal dan merusak lingkungan.

Dilansir dari Kompas.com, Mahfud awalnya mengatakan sumber daya alam itu bisa dikatakan memihak rakyat karena ada 4 ukuran, yakni pemanfataan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan para leluhur.

Oleh karena itu, ia dan Ganjar memiliki program “Petani Bangga Bertani” dengan tujuan melestarikan lingkungan serta menciptakan kesejahteraan bersama.

“Kami akan menggunakan empat tolak ukur itu, tetapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah. Apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita? Maka kami punya program ‘Petani Bangga Bertani’, di laut jaya, nelayan sejahtera,” kata Mahfud.

“Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang benar saja, rugi dong kita…,” ujar Mahfud lagi.

Proyek Food Estate merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang dirancang dengan konsep pengembangan pangan secara terintegrasi.

Kebijakan ini menjadi bagian dari program strategis nasional (PSN) 2020-2024 yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir dari Indonesia.go.id, program ini bertujuan untuk mengamankan ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas untuk masyarakat dan maksimalisasi produksi dalam negeri.

Produksinya meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging, gula, jeruk, kelapa, dan lain-lain.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *