Tanggapi Isu ‘Kuda Putih’, Cak Imin: Ahok dari Awal Konsisten Tolak Dinasti

Cak Imin alias Muhaimin Iskandar
Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar (Sumber : Muhammad Bagas/tvOnenews.com)

Tujuh hari menjelang Pilpres 2024, kini beredar isu yang mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau sering dipanggil Ahok adalah ‘kuda putih Jokowi’.

Isu tersebut telah beredar melalui narasi di media sosial X yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud bergabung dengan paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

Terlebih, Ahok pernah menjadi rival Anies Baswedan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.

Terkait dengan beredarnya narasi tersebut, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar turut memberikan respons.

Selain menepis isu ‘kuda putih’, pria yang akrab dipanggil Cak Imin tersebut justru mengatakan bahwa Ahok dari awal sudah konsisten menolak dinasti politik.

“Oh enggak (Ahok bukan kuda putih), dari awal Ahok konsisten menolak dinasti, dari awal,” kata Cak Imin saat ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (5/2/2024), dikutip dari Kompas.com.

Terkait dengan rivalitas di masa lalu, Cak Imin menilai peluang kerjasama antara kubu AMIN dengan kubu Ganjar-Mahfud tetap terbuka andai Pilpres 2024 berjalan 2 putaran.

Ketika ditanya soal munculnya narasi bahwa Ahok akan menipiskan peluang kerjasama antara kubu 01 dan 03, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut enggan menjawab.

“Itu bukan urusan saya (soal kuda putih), tapi saya melihat Ahok dari awal konsisten menolak Gibran dan menolak dinasti,” kata Cak Imin.

Wacana koalisi antara kubu 01 Anies-Muhaimin dengan kubu 03 Ganjar-Mahfud telah cukup mencuat di tengah prediksi Pilpres 2024 akan berjalan 2 putaran.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan pengusung pasangan Anies-Muhaimin menyatakan terbuka untuk bekerjasama dengan kubu Ganjar-Mahfud.

PDIP yang merupakan pengusung utama pasangan Ganjar-Mahfud juga mengatakan telah berkomunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin.

Christopher
Pemerhati & Penganalisa Politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *